(Tulisan 4 stengah tahun yang lalu) Saya adalah seorang mahasiswa manajemen disebuah universitas swasta di
Jakarta, menurut saya konsep yang bisa dikembangkan oleh pemrintahan yang
terpilih adalah pembangunan harus dimulai dari unsur terkecil negara ini, unsur
apa itu menurut pandangan saya unsur terkecil tersebut adalah Dusun yaitu
sebuah sistem pemerintahan yang lebih kecil dari Desa. Kenapa saya terfokus
untuk membangun dusun karena menurut saya ketika masyarakat dusun sudah berdaya
entah dengan menciptakan lapangan kerja terjangkau atau dengan meningkatkan
kualitas SDM dalam dusun tersebut, maka masyarakat desa, Kecematan, Kabupaten,
provinsi dan pada ujungnya negara akan berdaya dan maju. Sama sperti membangun
sebuah gedung mewah dengan lantai menjulang sperti Bakrie Tower, BNI Tower atau
beberapa gedung tinggi lainnya di Indonesia hal yang paling utama dibangun
adalah pondasi dari gedung itu karena dengan pondasi yang kuat maka gedung
tersebut akan kuat dan tahan akan guncangan yang ada, untuk membanguun sebuah
gedung tentu dibutuhkan investasi yang sangat besar jumlahnnya. Sama hal dengan
membangun sebuah negara tentu dibutuhkan dana yang sangat besar untuk membangun
negara yang kuat kokoh dan disegani oleh negara lain.
Ide saya ini muncul karena janji presiden terpilih kita yang akan memberikan subsidi 1-1,4 M
tiap tahun bagi tiap-tiap desa di Indonesia jika program ini terrealisasi maka
konsep membangun negara dari dusun ini akan semakin mudah untuk direalisasikan,
jika kita itung secara matematis jika tiap desa mempunyai kurang lebih 10 dusun maka masing2 dusun dapat dana investasi
sebesar 100 juta pertahunnya atau skitar 8 juta lebih tiap bulannya. Nilai
tersbut merupakan angka yang cukup menurut saya untuk membangun sebuah desa,
contoh beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun dusun yaitu: melakukan
pelatihan kepada pemuda desa sehingga mampu mempunyai kreativitas tertentu,
kemudian membuat usha bersama yang dikelola masyarakat dusun yang mempunyai
pendapatan dibawah rata-rata, usha yang bisa dilakukan sperti pengelolaan hasil
tani yang menjadi keunggulan masyarakat dusun itu sendiri, misalnya, beras,
jagung, jamur, dan berbegai hasil tani lainnya, jika masyarakat luar negeri
mampu menghasilkan aneka jenis beras kemasan, aneka olahan jagung, atu mungkin
buah2n yang unggul, kenapa masyarakat dusun kita tidak bisa.
Menurut saya letak kelemahan kita yang paling utama
adalah kurangnya keinginan dan dana investasi yang cukup buat masyarakat dusun.
Selama ini yang saya lihat adalah pemerintah pusat hanya melakukan pembangunan
di kota-kota besar, sehingga masyarakat desa justru berbondong-bondong ke kota
tertentu untuk mencari pekerjaan. Seharusnya pemerintah fokus pada bagaimana
mereka membangun dusun, karena disinilah letak pondasi ekonomi negara kita.
Pemberian subsidi oleh pemerintah
ini juga harus dibarengi dengan pengawasan yang kuat sampai ke dusun, karena
yang terjadi selama ini dana investasi dari pemerintah hanya dinikmati oleh
kalangan-kalangan tertentu dan tidak pernah menyentuh masyarakat yang menjadi
target subsidi itu sendiri.
Contoh kegagalan yang terjadi dalam
tata kelola pemerintahan kita, selama ini saya melihat peran seorang kepala
dusun atau (KADUS) di daerah sia-sia, karena menurut saya seorang pemimpin itu
tidak hanya untuk mengurusi hal-hal seperti pernikahan, bagi-bagi raskin, atau
ngurusin masjid yang sebenarnya itu bisa dilakukan oarang lain. Menurut saya
seorang pemimpin entah dia hanya sebagi pemimpin Dusun dia harus bisa
melahirkan perubahan bagi Masyarakat
yang dipimpinnya, perubahan sperti apa? Contoh simpel dari sebuah
perubahan itu menunrut saya, dia memimpin para generasi muda dusun mereka untuk
membangun dusun, entah dengan cara sama-sama memikirkan how to make a business for their vilage, atau mungkin memimpin
para pemuda untuk melakukan pelatihan kereativitas tertentu. bukan malah
membiarkan masyarakat dusun mereka sendiri pergi keluar negeri sebagai pekerja
di Negeri orang. Jika mental pemimpin dusun kita sperti itu maka akan selamanya
negara kita akan menjadi pengekspor tenaga kerja murahan ke negara lain, yang
negara lain bebas melakukan apapun ke tenaga kerja kita tersebut. Jika
berbicara dari sudut masyarakat, ketika mereka yang kita anggab pemimpin bagi
kita acuh, atau tidak peduli sama kita maka hidup kita hanya terfokus untuk
bagaimana memenuhi kebutuhan kita. Dusun, Desa, Kecamatan hingga negara itu
ibarat sebuah Organisasi, ketika ada seorang pemimpin mampu mengorganisir
anggtanya maka anggota itu akn menjadi individu yang bermanfaat bagi
organisasinya bahkan bagi lingkungan diluar organisasinya.
Comments
Post a Comment