Proklamasi..
“Kami bangsa Indonesia dengan ini
menjatakan kemerdekaan Indonesia.Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan
d.l.l., diselenggarakandengan tjara saksama dan dalam tempoh jang
sesingkat-singkatnja."
Kalimat penomenal itu di
lantunkan dengan begitu gagah oleh Soekarno sosok pahlawan negeri ini yang saat
ini di juluki sebagai Bapaknya Kemerdekaan Indonesia, kalimat itu kemudian seolah
menjadi pengobat rindu akan kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia kala itu.
Kalimat itu dilantunkan dengan
lantang pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, yang kemudian tanggal tersebut kita
jadikan sebagai tanggal yang paling pemomenal di negeri ini, yaitu tanggal yang
kemudian kita peringati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia.
300 tahun lebih lamanya Indonesia
di jajah oleh negara asing, rakyat ditindas, sumber daya di kuras kemudian
dibawa ke negera mereka untuk memenuhi brangkas.
Sekarang 74 tahun lamanya kita
percaya bahwa Indonesia telah merdeka, Kita percaya bahwa sudah tak ada lagi
penjajahan di negeri kita. Namun kita terkadang lupa bahwa sejatinya masih
banyak tujuan kemerdekaan yang di rancang dengan sempurna oleh para tokoh
pendiri negeri ini yang belum terlsesaikan. Lima dari asas dasar yang secara jelas
menjadi tujuan akhir dari negara ini sejatinya belum tercapai secara penuh.
1. Indonesia yang berketuhanan
Saat ini seolah masih hanya
menjadi semboyan yang belum terurai dengan rata untuk setiap mahluk negeri ini.
Masih banyak kekerasan bagi pemeluk agama yang mendiskriditkan jiwa ketuhanan
mereka, tak jarang mereka diusir, tempat ibadah di bakar, bahkan hingga
dibunuh.
2. Kemanusian yang adil dan
beradap
Masih menjadi angan-angan yang
seolah terasa jauh untuk menjadi kenyataan buat negeri ini, tak bisa kita
pungkiri masih banyak diskriminasi bagi manusia, masih banyak ketidakadilan
ekonomi yang terpampang dengan jelas di negeri ini.
3. Persatuan Indonesia
Saat ini hanya menjadi tujuan
yang untuk menuju ke arah sana, negeri ini masi harus berjuang sepenuh tenaga.
Masih belum reda luka akan kenangan ketika rakyat Indonesia melihat keluarga
besar NKRI Timur Leste memilih keluar dari ikatan keluarga, kemudian ujian dari
beberpa keluarrga terluar NKRI yang sempat berpikir untuk keluar dari ikatan
kekuarga kita, sebut saja aceh, maluku dll, kini Papua juga terusik oleh
orang-orang yang tak ingin persatuan NKRI ini utuh.
Lalu apakah kita sudah bersatu?
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
khitmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
Mungkin telah terlaksana, akan
tetapi dibalik drama parlemen perwakilan yang sejatinya mewakili para kaum
kapitalis.
5. Indonesia yang berkeadilan
sosial
Ah sudahlah mungkin ini tujuan
yang masih sangat jauh dari kata tercapai, jika kita mau tengok bagaimana gini
rasio di negeri ini, bagaimana hukum yang begitu timpang, dan banyak ketidak
adilan lainnya, mungkin kita akan semakin sadar bahwa keadilan sosial di negeri
ini masih jauh dari kata ada.
Jadi indonesia sudah merdeka?
Belum sepenuhnya,
Lalu apa?
Lalu NKRI sejatinya masih butuh
pahlawan-pahlawan era sekarang, yang mau berjuang untuk kemerdekaan yang
sejati, kemerdekaan yang menjadikan lima tujuan dasar negeri ini adalah tujuan
hidupnya dalam bernegera maupun secara pribadi.
Mungkin banyak jalan kepahlawanan
yang bisa dipilih, tapi salah satu yang sangat vital adalah pahlawan ekonomi
pancasila, karena sejatinya 5 dasar akan tujuan negeri ini belum tercapai juga
disebabkan oleh penjajahan negera luar yang berusha menerapkan konsep ekonomi
liberal atau kapitalis, yang kemudian mengeruk dan merusak sumber daya dari
perut bumi indonesia untuk mengisi pundi-pundi khas kaum kapitalis itu sendiri.
"Indonesia butuh Wirabangsa
(patriot ekonomi pancasila) yang mau bekerja ikhlas untuk negeri"
Jika dulu Bambu Runcing adalah
senjata penomenal yang dibawa gagah berani oleh para pejuang negeri, kini kita
mungkin punya senjata berupa konsep wirausaha sosial yang harus terimplementasi
dari unsur terkecil negeri ini yaitu kampung kita sendiri.
Dulu mungkin terasa sangat tidak
mungkin bambu runcing mampu bersaing dengan senjata modern para penjajah negeri
yang begitu modern pada masanya, namun sejarah berkata lain dan terbukti negeri
ini mampu keluar dari penjajahan tempo dulu.
Sekarang mungkin sebagian dari
kita juga akan berpikir sinis dan merasa bahwa tidak mungkin teori wurausaha
sosial yang dimulai dari kampung sendiri mampu menggoyahkan hegemoni para koloni
kapitalis negeri ini. Akan tetapi saya dan para pejuang wirabangsa harus yakin
bahwa kekuatan itu pasti bisa merubah hegemoni itu, tentunya dengan kolaborasi
dan bantuan kekuatan dari sang maha pencipta tuhan yang maha esa.
“Bukanya semut ketika iya
berkoloni bisa merubuhkan gajah yang sangat besar”
Perjuangan ini mungkin akan
terasa berat, dan begitu sukar untuk dilalui, tapi kekuatan kolaborasi pasti
akan mampu mematahkan rantai-rantai penghalang menuju cita-cita negeri ini.
"Selebihnya saya ingin berkata,
saya tak perlu berpikir seberapa besar nilai perjuangan ini untuk negeri, yang saya tau jalan perjuang ini adalah jalan terbaik yang harus saya pilih untuk
jalani, jalan terbaik yang harus terus saya perjuangkan, karena yang saya tau
hidup saya bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk mereka yang membutuhkan saya dan
untuk menanam benih bekal untuk dunia saya setelah dunia ini."
Salam Wirabangsa, selamat
berjuang pahlawan ekonomi…
Comments
Post a Comment