Islam mengajarkan kepada kita
bahwa
“ Ilmu yang barokah adalah
ilmu yang diamalkan”
“ Amal tanpa Ilmu tidak akan
sempurna”
Itu artinya
Ilmu dan Amal adalah pasangan pelengkap yang tidak bisa dipishakan
Sekarang mari lihat sistem
pendidikan yang ada di Indonesia, sebelum ke dunia kerja normalnya kita harus
menempuh pendidikan selama 17 tahun dari Taman Kanak-kanak sampai perguruan
tinggi. Selama itu kita diajarkan banyak sekali teori yang mungkin setelah kuliah,
atau bahkan ketika kita lulus dari salah satu jenjang pendidikan saja kita telah lupa dengan hampir semua teori
tersebut.
SMP-SMA kita diajarkan banyak
teori sperti fisika, kimia, biologi, astronomi, matimatika, aljabar, algoritma
dan banyak teori lainnya. Masuk dunia perkuliah selama 4 tahun kita
disuguhi oleh teori berbeda. Hanya teori,teori dan teori. Sementara praktik?
Mungkin hanya 10 % (sepuluh persen) dari
sekian banyak teori yang kita dapatkan. Dampaknya apa? Jelas itu membuat semua ilmu
yang terus menerusdi suguhkan ke kita sia-sia dan tidak jarang siswa yang baru
lulus SMA bingung harus melanjutkan pendidikan di jurusan apa? Bahkan banyak
yang melanjutkan ke dunia perkuliahan mengambil jurusan yang tidak sesuai
dengan apa yang diambil pas SMA, kondisi itu membuat siswa harus memulai lagi
dari awal. Kita dididik seolah-olah hanya untuk memahami teori.
Memasuki dunia kuliah kita
disuguhi lagi teori-teori lain selama 8 smester. Praktik? Yaa.. mungkin hanya
satu kali dalam seminggu, atau bahkan kurang itupun hanya untuk jurusan-jurusan
teknik, sementara untuk ilmu ekonomi dan sejenisnya kita hanya disuguhi
oleh-oleh teori dan teori, smenetara praktik, mungkin hanya satu kali dalam sebulan. Dampaknya apa? Selesai dari dunia pendidikan saat kita
memasuki dunia kerja, hampir semua ilmu yang kita dapatkan selama 17 tahun
tidak kita gunakan, bisa jadi hanya matimatika dasar yang bisa kita gunakan.
Bisa dikatakan bahwa selama 10
tahun setelah TK dan SD, waktu kita terbuang sia-sia. Hanya orang-orang
tertentu yang bisa memanfaatkan waktu mereka dengan mencari pengalaman lain di
sela waktu belajar mereka sehingga waktu mereka tidak terbuang sia-sia.
Seharusnya sistem pendidikan
mengarahkan kita untuk lebih produktif.
Bukan hanya sekedar mengajarkan teori.
Islam telah mengajarkan ke kita
teori tentang sistem pendidikan yang sangat simpel tapi sangat berdampak luar
biasa “Ilmu dan Praktik” keseimbangan antara teori dan praktik. Bayangkan jika setiap
ilmu yang diajarkan di dunia pendidikan kita, semuanya bisa kita terapkan dalam
kehidupan sehari-sehari betapa majunya negeri ini. Bayangkan jika dari SMP kita
telah difokuskan untuk menekuni satu bidang tertentu yang porsi waktu
praktiknya sama dengan waktu pemberian teori
misalnya dalam 3 (tiga) tahun ajaran, 1,5 (satu setengah tahun) tahun
digunakan untuk belajar teori tertentu, 1,5 (satu setengah tahun) tahun lainnya
digunakan untuk praktik tentang teori yang kita dapatkan, maka bisa dijamin
pengetahuan dan skill yang kita miliki akan sangat kuat, dan itu akan membuat
kita teriikat untuk tetap menekuni satu bidang ilmu yang sama dalam jenjang
pendidikan kita selanjutnya yaitu SMA dan Perguruan Tinggi jika itu terjadi maka
InsyaAllah hampir bisa dipastikan Indonesia akan banyak melahirkan ilmuan kelas
dunia yang fokus pada teori atau bidang tertentu.
Contoh selanjutnya adalah di
dunia perkuliahan misalanya jurusan manajemen bisnis. Norrmal kita kuliah
selama 4 tahun atau 8 smester, jika konsep “Ilmu dan Amal” diterapkan itu
artinya 4 smester digunakan untuk mengajarkan teori-teori tentang manajamen
bisnis, 4 smester lainnya digunakan untuk praktik teori-teori tentang manajemen
bisnis. Sebut saja 4 pilar penting dari manajemen itu Finace, Human Resource, Operation, dan Marketing semua teori yang
terkait kita perdalam dalam 4 smester. Setelah teori-teori tentang itu kita
dapatkan selanjtnya 4 smester selanjutkan kita diwajibkan untuk memperaktikan
teori tersebut, entah dengan membuat usaha sendiri, ikut dalam usaha orang
lain, atau bekerja langsung dalam sebuah perusahaan. atau mungkin 2 smester
teori, 2 smester selanjutnya praktik, 2 smester lagi teori, 2 smester akhir
praktik. Maka InsyaAllah stelah sarjana lulusan yang dihasilkan adalah lulusan
yang mempunyai kedalamn teori dan skill yang berkualitas. Karena kita telah
mendapatkan teori sekaligus pengalaman praktik yang seimbang.
Apa yang saya tulis di atas adalah
salah satu bentuk curhatan sebagai salah satu warga negara Indonesia dan memegang
setatus Mahasiswa, selain itu tulisan itu juga bisa membuktikan bahwa konsep
islam adalah konsep yang paling benar, dan sangat dibutuhkan oleh negara kita.
Setuju kak!!!
ReplyDeleteSiappp...
DeleteYup, setuju sekali dengan konsep menambah porsi praktik. saat ini untuk praktik the real thing (sebut saja Magang), hanya diporsikan 3-5 SKS per 144 SKS S1, sangat timpang.
ReplyDeleteIya Rif, sangat timpang... Belajar selama 4 tahun magang hanya diwajibkan 2 bulan..
Delete