Mari simak cerita yang ane kutip dari majalah OPENMINDS
Suatu hari setelah
adzan magrib Dani sedang berad di rumah bersama anaknya, Marwan. Saat Dani
sedang merencanakan tempat berkumpul bersama teman-temannya, tiba-tiba dia
dikagetkan oleh anaknya.
Anaknya mengajak
dia bicara dengan bahasa isyarat yang artinya “Mengapa engkau tidak Shalat
wahai bapak?”
Kemudian marwan
menunjukan tanganya ke atas, yang artinya marwan mengatakan bahwa Allah yang di
langit melihatmu pa.
Terkadang Dani
dilihat oleh anaknya sedang melakukan dosa, dan dia kagum kepada anaknya karena
anaknya selalu menakut-nakuti Dani dengan ancaman Allah.
Anak Dani selau
mengis didepan Dani, saat itupula dia berusaha merangkul anaknya akan tetapi
anaknya selalu menghindar dari dia.
Tak berapa lama
Marwan pergi kekamar mandi untuk mengambil air wudhu, meskipun wudunya belum
begitu sempurna, TAPI IA BELAJAR DARI IBUNYA YANG JUGA HAFAL AL-QUR’AN. Iya
selalu mesehati bapaknya tetapi belum juga membawa faidah buat dani.
Kemudian Marwan
yang bisu itu kembali lagi menemui dani untuk memberi isyarat supaya Dani mau
menunggu sebentar. Lalu Marwan shalat magrib didepan Bapaknya.
Setelah selsai ia
bangkit dan mengambil Al-Qur’an membukanya dengan cepat dan menunjukan jari ke
sebuah ayat yang artinya : “Wahai Bapakku sesungguhnya aku khwatir bahwa kamu
akan ditimpa adzab dari Allah yang maha pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi
syaithan” (Maryam: 45).
Kemudian Marwan
menangis dengan kerasnya dan Danipun ikut menangis bersama anaknya. Kemudia
Marwan menngusap air mata bapaknya. Kemudian Marwan mencium kepala dan tangan
bapaknya, setelah itu ia bicara kepada bapaknya dengan bahsa isyarat yang
artinya “ Shalatlah wahai ayahku sebelum engkau ditanam dalam kubur dan sebelum
adzab datang kepadamu.
Saat itu dani
meraskan ketakutan yang sangat luar biasa. Segera dia menyalakan lampu rumah
dan Marwan mengikutinya dari ruangan yang satu sampai ruangan yang lainsambil
Marwan memperhatikanya dengan aneh.
Kemudia Marwan
berkata kepada Dani bapaknya “ Tinggalkan urusan lampu mari kita ke Masjid
Besar (Masjid Nabawi).” Kemudian Dani mengatajak anaknya ke Masij yang dekat
dengan rumahnya. Akan tetapi Marwan bersikeras meminta bapknya untuk
mengantarkannya ke Masjid Nabawi. Dan akhirnya Dani mengalah kepada Marwan dan mereka
berangkat ke Masjid Nabawi dalam keadaan takut. Dlaam perjalanan Marwan selalu
memandangi Bapaknya.
Sesampainya di
Masjid mereka langsung masuk ke Raudhah yang penuh dengan manusia. Tidak lama
masuk iqamat untuk shalat isya’ saat itu imam masjid membaca Firman Allah (yang
artinya): Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syetan. Barangsiap yang mengikuti langkah-langkah syathan. Maka sesunggguhnya
syatan itumenyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar. Sekiranya tidaklah
karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak
seorangpun bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar
itu)selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siap yang dikehendaki-Nya. Dan
Allah maha mendengar dan Maha Mengetahui” (An-Nuur: 21)
Setelah itu Dani
tidak kuat menahan tangis. Marwan yang berada di Sampingnya melihat dia menangis,
Marwan ikut mengis pula. Saat shalat ia mengeluarkan tissue dari sakunya dan
mengelap air mata Dani. Selsai shalat, Dani masih mengis dan Marwan terus
mengusap air mata dani. Sejam lamanya dia duduk sampai Marwan mengatakan kepada
bapaknya, “Sudahlah wahai bapaku”.
Stelah itu mereka
pulang, dan malam itu jadi malam paling berharga buat Dani karena ia merasa
baru terlahir kembali dan ia merasa disadrkan oleh anaknya. Sesampai dirumah
iistri dan anak-anak Dani yang lain menemuinya, mereka semua menangis melihat
Dani, padahal mereka tidak mengetahui apa yang terjadi.
Setelah itu Dani
menjadi pribadi yang berbeda, dia mampu merasakan indahnya iman, dia
meninggalkan teman-temanya yang buruk. Dan dia sangat bangga sama Marwan
anaknya yang telah menyadarkannya.
Teman satu hal yang
paling penting
“ Allah akan
memberikan hidayah kepada hambanya yang benar-benar ingin bertaobat, tanpa
disadari dari mana hidayah itu di pancarkan”
Selanjutnya
teman-teman bisa membaca kisah Ibu Septi Peni Wulandani http://www.tipspendidikananak.web.id/2014/11/subhanallah-ibu-ini-membawa-anaknya.html
sosok ibua yang mampu mendidik anaknya hingga mampu menjadi anak teladan dan
kuliah di luar negeri tanpa harus sekolah di sekolah formal
Yang saya ingin bahas
terkait dua kisah di atas adalah sesungguhnya anak yang hebat akan lahir dari ibu
yang luar biasa. Maka dari itu buat para lelaki ayo berlomba-lomba menacari
calon istri yang baik, yang paling utama adalah baik dari segi pengetahuan
agama. Istri yang baik akan mendidik anak dengan baik, serta akan membawa suami
ke arah yang baik. Jika istilah dibalik laki-laki hebat ada perempuan yang luar
biasa sering kita dengar, saya ingin mengatakan bahwa dibalik anak-anak yang hebat ada sosok ibu yang luar biasa.
Salah satu usaha yang
bisa dilakukan kita sebagai laki-laki untuk mendapatkan wanitia terbaik
adalah berusha memperbaiki diri, karena
Allah Swt telah berfirman dalam surah An-Nur ayat 26 yang artinya
“
wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang
keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laik-laki yang baik adalah untuk wanita yang
baik pula.....”
Buat teman-teman yang wanita
mari sama-sama perbaiki diri, karena kalian adalah aspek terpenting bagi
kebangkitan agama islam dan negara kita, dalam sebuah ceramah yang disampaikan
oleh ust. Felix beliau mengatakan “apabila
orang non islam ingin merusak agama islam maka satu hal yang menjadi target
utama mereka adalah perempuan, karena perempuan adalah pilar utama agama,
apabila permepuan-perempuan islam rusak maka islam akan rusak”.
Sadar atau tidak sadar
wanita adalah pilar agama dan kunci kebangkitan negara ini. wanita bisa
menghasilkan calon-calon pemimpin hebat buat agama dan bangsa apabila wanita
mampu mendidik anak-anaknya dengan baik nantinya. Untuk mampu mendidik
anak-anak dengan baik, maka wanita harus mampu mempunyai pengetahuan tentang
agama, dan ilmu pengetahuan yang baik pula, oleh karena itu buang jauh-jauh
anggapan bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi toh akan jadi ibu rumah
tangga, justru kalian yang harus menuntut ilmu setinggi-tingginya, untuk
anak-anak kalian generasi penerus islam dan negara kita.
Karena sesungguhnya
Islam dan Indonesia Butuh Sosok Ibu yang hebat.
Selamat Hari Ibu buat
kita semua.
Buat my Mom, kau
adalah sosok paling hebat dalam hidupku. Dan cintaku akan selalu tercurah
untukmu.
Comments
Post a Comment