Saya adalah
seorang mahasiswa manajemen disebuah
universitas swasta di Jakarta, menurut saya konsep yang bisa dikembangkan oleh
pemrintahan yang terpilih adalah pembangunan harus dimulai dari unsur terkecil
negara ini, unsur apa itu menurut pandangan saya unsur terkecil tersebut adalah
Dusun yaitu sebuah sistem pemerintahan yang lebih kecil dari Desa. Kenapa saya
terfokus untuk membangun dusun karena menurut saya ketika masyarakat dusun
sudah berdaya entah dengan menciptakan lapangan kerja terjangkau atau dengan
meningkatkan kualitas SDM dalam dusun tersebut, maka masyarakat desa,
Kecematan, Kabupaten, provinsi dan pada ujungnya negara akan berdaya dan maju.
Sama sperti membangun sebuah gedung mewah dengan lantai menjulang sperti Bakrie
Tower, BNI Tower atau beberapa gedung tinggi lainnya di Indonesia hal yang
paling utama dibangun adalah pondasi dari gedung itu karena dengan pondasi yang
kuat maka gedung tersebut akan kuat dan tahan akan guncangan yang ada, untuk
membanguun sebuah gedung tentu dibutuhkan investasi yang sangat besar
jumlahnnya. Sama hal dengan membangun sebuah negara tentu dibutuhkan dana yang
sangat besar untuk membangun negara yang kuat kokoh dan disegani oleh negara
lain.
Saya menulis tulisan ini terinspirasi dari janji presiden terpilih kita yang akan memberikan subsidi 1-1,4
M tiap tahun bagi tiap-tiap desa di Indonesia jika program ini terrealisasi
maka konsep membangun negara dari dusun ini akan semakin mudah untuk
direalisasikan, jika kita itung secara matematis jika tiap desa mempunyai
kurang lebih 10 dusun maka masing2 dusun
dapat dana investasi sebesar 100 juta pertahunnya atau skitar 8 juta lebih tiap
bulannya. Nilai tersbut merupakan angka yang cukup menurut saya untuk membangun
sebuah desa, contoh beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun dusun
yaitu: melakukan pelatihan kepada pemuda desa sehingga mampu mempunyai
kreativitas tertentu, kemudian membuat usha bersama yang dikelola masyarakat
dusun yang mempunyai pendapatan dibawah rata-rata, usha yang bisa dilakukan
sperti pengelolaan hasil tani yang menjadi keunggulan masyarakat dusun itu
sendiri, misalnya, beras, jagung, jamur, dan berbegai hasil tani lainnya, jika
masyarakat luar negeri mampu menghasilkan aneka jenis beras kemasan, aneka
olahan jagung, atu mungkin buah2n yang unggul, kenapa masyarakat dusun kita
tidak bisa.
Menurut
saya letak kelemahan kita yang paling utama adalah kurangnya keinginan dan dana
investasi yang cukup buat masyarakat dusun. Selama ini yang saya lihat adalah
pemerintah pusat hanya melakukan pembangunan di kota-kota besar, sehingga
masyarakat desa justru berbondong-bondong ke kota tertentu untuk mencari
pekerjaan. Seharusnya pemerintah fokus pada bagaimana mereka membangun dusun,
karena disinilah letak pondasi ekonomi negara kita.
Pemberian
subsidi oleh pemerintah ini juga harus dibarengi dengan pengawasan yang kuat sampai
ke dusun, karena yang terjadi selama ini dana investasi dari pemerintah hanya
dinikmati oleh kalangan-kalangan tertentu dan tidak pernah menyentuh masyarakat
yang menjadi target subsidi itu sendiri.
Contoh
kegagalan yang terjadi dalam tata kelola pemerintahan kita, selama ini saya
melihat peran seorang kepala dusun atau (KADUS) di daerah sia-sia, karena
menurut saya seorang pemimpin itu tidak hanya untuk mengurusi hal-hal seperti
pernikahan, bagi-bagi raskin, atau ngurusin masjid yang sebenarnya itu bisa dilakukan
oarang lain. Menurut saya seorang pemimpin entah dia hanya sebagi pemimpin
Dusun dia harus bisa melahirkan perubahan bagi Masyarakat yang dipimpinnya, perubahan sperti apa?
Contoh simpel dari sebuah perubahan itu menunrut saya, dia memimpin para
generasi muda dusun mereka untuk membangun dusun, entah dengan cara sama-sama memikirkan how to make a business for their vilage?, atau
mungkin memimpin para pemuda untuk melakukan pelatihan kereativitas tertentu. sehingga jumlah tenaga kerja yang keluar negeri bisa ditekan. Jika mental pemimpin dusun kita sperti itu maka akan selamanya
negara kita akan menjadi pengekspor tenaga kerja murahan ke negara lain, yang
negara lain bebas melakukan apapun ke tenaga kerja kita tersebut. Jika
berbicara dari sudut masyarakat, ketika mereka yang kita anggab pemimpin bagi
kita acuh, atau tidak peduli sama kita maka hidup kita hanya terfokus untuk
bagaimana memenuhi kebutuhan kita. Dusun, Desa, Kecamatan hingga negara itu
ibarat sebuah Organisasi, ketika ada seorang pemimpin mampu mengorganisir
anggotanya maka anggota itu akn menjadi individu yang bermanfaat bagi
organisasinya bahkan bagi lingkungan diluar organisasinya.
Comments
Post a Comment